memburu nafas berbatu
: kepada ibunda tercinta
jeritmu memecahkan bulan di jantungku
rintihmu merobek malam menjadi serpihan
serpihan gelap yang menyayat. ragamu koyak
sedang aku hanya menggapai kekosongan
menyempurnakan luka lantas airmata membeku
hanya menjadi igau dan racau
kanker itu mungkin telah menjalar ke tengkuk
seiring teriak hampamu memanggil seluruh penghuni
kubur keluarga
jangan pergi…
aku belum sempat membuatmu tersenyum bangga
hanya luka dan duka yang kunarasikan sepanjang masa
jangan pergi…
berikan sedetik lagi untukku
agar bisa kupersembahkan bakti paling purba
– mencium telapak kakimu adalah menghirup wangi surga
biarkan aku memikul seluruh lukamu agar tak kudengar
rintih dan jeritmu yang menghancurkan langit dan bumi
di dadaku
biarkan kucumbu engkau sebagai seseorang
yang pernah singgah di rahimmu
jangan pergi…
hanya padamu kuterjemahkan makna cinta seutuhnya.
www.sireum.blogspot.com